Senin, 17 Februari 2020

Konser Kebhikekaan Suluh Nusantara

Suluh Nusantara merupakan peristiwa budaya yang menggali sejarah perkembangan Cirebon. Suluh berarti penerang kecil yang menyampaikan pesan perdamaian dan kedamaian. Melalui konser ini diampaikan bahwa Cirebon dalam keadaan aman, damai dan tetap memiliki serta mencintai keberagaman.

Dari konser kebhinekaan suluh nusantara ini saya mendapat sebuah pelajaran tentang arti pentingnya menghargai persatuan dan kesatuan antar umat beragama dan antar suku bangsa untuk mencapai perdamaian dan kedamaian bersama dengan saling menghargai dan menghormati perbedaan antara satu dengan yang lain dapat menciptakan persatuan dan menghindari konflik antar umat manusia.


Konser Suluh Nusantara sangat positif dapat membangkitkan semangat Kebangsaan dan Kebhinekaan masyarakat Cirebon. Peristiwa budaya ini menunjukan peran strategis Kota Cirebon bagi perkembangan Indonesia bahkan dunia perdagangan dan seni.Wakil Wali Kota Cirebon Dra. Hj. Eti Herawati mengatakan penampilan luar biasa ditunjukan para siswa  Santamaria dan para seniman yang tergabung dalam konser budaya ini."Kegiatan ini sangat positif dapat meningkatkan semangat kebangsaan dan mencintai Kota Cirebon dan Negara Indonesia secara benar. Konser Suluh Nusantara ini membuktikan betapa keberadaan Pelabuhan Cirebon dan Kota Cirebon menjadi sejarah penting dan memberikan arti luar biasa bagi perkembangan negeri ini"
Konser yang disutradarai Dedi Kampleng menyajikan kolaborasi seni kolosal tradisional dan modern, yang disajikan dalam satu panggung megah, yang mengangkat masalah pluralisme indahnya kebersamaan, kedamaian, dan keutuhan umat manusia, dalam hidup bernegara tanpa ada satu celah pemisah. Kesejukan dan kebahagiaan suasana dalam Suluh Nusantara, diharapkan dapat memberikan energi positif bagi semua elemen bangsa Indonesia.
Harapan pergelaran ini menjadi wahana ekspresi dan apresiasi kebudayaan, kebhinekaan dan kebangsaan. Juga pesan yang tersirat dari pertunjukan drama musikal bertema pluralisme itu bisa menginspirasi masyarakat untuk hidup rukun.
Penulis naskah Konser Kebhinekaan Suster Albertine, O.P mengatakan, konser ini merefleksikan keagungan bangsa Indonesia yang tertuang dalam pertunjukan seni yang kaya akan pesan historis keberagaman. “Dengan sebuah totalitas penampilan, yang tergerak dalam Konser Kebhinekaan ini juga menampilkan konfigurasi musikal, memadukan seluruh olah gerak dan bahasa, bunyi benda-benda, serta simbol-simbol sosial lainya,” lontarnya.
Dipilihnya lokasi konser di Pelabuhan Muara Jati karena merupakan pendaratan pertama berbagai peradaban, kebudayaan, yang merekah di masyarakat sejak tahun pertama pelabuhan ini berdiri, dengan ornamen keagamaan, kesukuan dan lainnya yang membuka peradaban baru bagi masyarakat Cirebon menjadi simbol masyarakat yang tampil dengan keterbukaan. Uniknya lagi, panggung konser ini menggunakan kapal tongkang.
Sehingga diharapkan, dari suguhan Konser Kebhinekaan Suluh Nusantara dapat menghasilkan citra bahwa masyarakat Indonesia betul-betul menjadi teladan kebudayaan yang humanity, independent, dan siap menjadi inspirasi kedamaian dan keharmonisan dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Konser Kebhikekaan Suluh Nusantara

Suluh Nusantara  merupakan peristiwa budaya yang menggali  sejarah  perkembangan Cirebon.  Suluh  berarti penerang kecil yang menyampaikan...